Kenali Dermatitis Seboroik
Kenali Dermatitis Seboroik

Kenali Dermatitis Seboroik

Diposting pada

KENALI DERMATITIS SEBOROIK

Dermatitis seboroik disebabkan oleh jamur yang dikenal dengan nama malassezia yang terdapat pada minyak yang dikeluarkan oleh kulit.

Dermatitis seboroik merupakan suatu kondisi kulit yang pada umumnya mempengaruhi kulit kepala. Kondisi ini menyebabkan bercak bersisik, kulit memerah, dan menyebabkan ketombe. Dermatitis seboroik dapat mempengaruhi bagian tubuh yang berminyak seperti wajah, dada bagian atas, dan punggung. Dermatitis seboroik merupakan penyakit yang tidak menular.
Dermatitis seboroik paling sering terjadi pada orang dewasa, walaupun dapat terjadi pada semua usia. Penyebab terjadinya dermatitis seboroik belum diketahui, namun terjadi karena terinfeksi jamur.

Tanda dan gejala Dermatitis Seboroik
Bagian tubuh yang dapat terkena dermatitis seboroik adalah bagian yang memiliki kelenjar minyak, seperti :

Kulit kepala
Dahi
Wajah (terutama disekitar alis dan kedua sisi hidung)
Dada
Ketiak
Lipatan paha
Daerah dibelakang telinga dan didalam telinga

Gejala yang timbul pada kulit karena dermatitis seboroik adalah :

Terdapat ketombe pada kulit kepala, rambut, alis, janggut atau kumis.
Terdapat sisik atau kerak berwarna putih atau kuning pada bagian kulit kepala, telinga, wajah, dada, ketiak, kantung penis atau beberapa bagian badan.
Kulit menjadi memerah
Kemerahan atau pengerasan kulit pada kelopak mata.
Menyebabkan sensasi gatal atau menyengat.

Terdapat 3 kondisi yang dapat menunjukkan tingkat keparahan :

Dermatitis seboroik ringan
Kondisi ringan akan menimbulkan gejala ketombe akan muncul disertai dengan rasa gatal pada kulit kepala dan pengelupasan kulit yang dapat menyerang wajah.
Dermatitis seboroik sedang
Pada kondisi sedang akan muncul ruam berbentuk bulat atau oval, bersisik, kulitv menjadi berminyak. Ukuran ruam bervariasi pada ukurannya. Kulit kepala menjadi gatal dan/ atau sakit. Pada beberapa orang dapat diperparah dengan radang saluran telinga bagian luar dan/ atau kelopak mata.
Dermatitis seboroik parah
Pada kondisi yang parah, ruam merah akan terjadi beberapa bagian tubuh seperti wajah, kulit kepala, leher, ketiak, dada, dan selangkangan. Kondisi dermatitis seboroik parah jarang terjadi, pada umumnya terjadi pada orang dengan kondisi sistem kekebalan tubuh rendah seperti HIV/AIDS.

Dermatititis seboroik pada anak
Anak-anak dan bayi umumnya sering mengalami dermatitis seboroik. Gejala dermatitis seboroik berbentuk seperti lapisan berminyak pada kulit kepala. Lapisan tersebut bisa menebal dan membentuk seperti kerak. Kondisi ini dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan.
Bayi juga dapat mengalami dermatitis seboroik pada daerah selangkang dan dibagian yang lain. Pada daerah selangkang sering kali disalahartikan sebagai ruam popok. Beberapa bayi mendapatkan dermatitis seboroik yang menutupi sebagian besar tubuh dengan bercak merah dan bersisik

Penyebab Dermatitis Seboroik
Dermatitis seboroik dapat terjadi karena :

Jamur yang dikenal dengan nama malassezia yang terdapat pada minyak yang dikeluarkan oleh kulit.
Peradangan yang disebabkan oleh psoriasis.

Faktor resiko Dermatitis Seboroik
Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya dermatitis seboroik :

Memiliki gangguan pada bagian saraf dan psikis.
Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah seperti orang yang memiliki HIV/AIDS dan penderita kanker.
Gagal jantung
Memiliki penyakit endokrin yang disebabkan oleh obesitas seperti diabetes.
Mengkonsumsi atau menggunakan beberapa obat
Menggaruk atau merusak kulit pada wajah

Penanganan Dermatitis Seboroik
Pada umumnya terapi pengobatan yang digunakan adalah :

Sampo antijamur yang mengandung ketoconazole untuk terapi pada kulit kepala, rambut alis, dan bagian tubuh yang lain. Terapi pengobatan ini bertujuan untuk membunuh jamur sehingga kulit dapat kembali normal. Menggunakan sampo 2-3 kali seminggu dan menggunakan sampo normal pada sisa waktu yang ada. Diamkan sampo antijamur selama sekitar 15 menit sebelum dibilas.
Menggunakan salep atau krim antijamur dapat digunakan pada bagian kulit yang lain. Gunakan salep atau krim 1-2 kali sehari, tergantung pada jenis krim yang digunakan.

Terapi pengobatan membutuhkan waktu 2-4 minggu untuk membersihkan ketombe atau menyembuhkan ruam sepenuhnya. Namun tetap menggunakan pengobatan selama beberapa hari setelah ketombe atau ruam telah sembuh. Menghindari penggunaan sabun atau mencukur krim pada wajah karena dapat menambah iritasi kulit. Penggunaan sabun yang tidak mengandung minyak dapat digunakan dan dapat menghindari penggunaan kosmetik yang mengandung alkohol.
Terapi lain yang dapat digunakan adalah :

Menggunakan sampo antiketombe yang mengandung zinc pyrithione untuk penggunaan rutin.
Menggunakan bahan seperti baby oil untuk membersihkan kerak.
Menggunakan salep atau losion yang menggunakan bahan steroid setiap hari selama seminggu. Terapi ini bertujuan untuk mengurangi peradangan dan kemerahan.
Berkonsultasi dengan Dokter untuk mendapatkan resep obat antijamur karena banyak bagian tubuh yang terkena dermatitis seboroik.
Pada kasus yang parah menggunakan phototherapy.

Bagaimana cara mencegah munculnya kembali dermatitis seboroik?

Kulit kepala
Menggunakan sampo antijamur yang mengandung ketoconazole setiap 1-2 minggu sekali. Diamkan selama 15 menit sebelum melakukan pembilasan (gunakan sampo antiketombe untuk waktu yang lain).
Bagian tubuh yang lain
Membersihkan tubuh minimal sehari 2 kali dengan menggunakan sabun dan air bersih untuk membantu menghilangkan minyak dari tubuh. Untuk menjaga kondisi dermatitis seboroik yang berulang maka diperlukan menggunakan krim antijamur 1-2 kali dalam seminggu. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mencegah terjadinya kekambuhan dermatitis seboroik.

Pertanyaan anda akan dijawab langsung oleh tenaga kesehatan kami. Kunjungi juga akun Instagram @vivahealthindonesia, Fanpage VivaHealthIndonesia dan Twitter@vivahealthID untuk melihat jadwal kegiatan Apotek Viva di kota Anda dan info kesehatan lainnya.

Sumber :

American Academy of Dermatology. Seborrheic Dermatitis. Diperoleh 16 November 2017 dari: https://www.aad.org/public/diseases/scaly-skin/seborrheic-dermatitis
Mayo Clinic. (2017, 11 Juli). Seborrheic Dermatitis. Diperoleh 16 November 2017 dari: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/seborrheic-dermatitis/diagnosis-treatment/drc-20352714
Patient. (2016, 31 Agustus). Seborrhoeic Dermatitis. Diperoleh 16 November 2017 dari: https://patient.info/health/seborrhoeic-dermatitis-leaflet

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *