Apakah Penyebab Sembelit Pada Anak Dan Bayi?
Apakah Penyebab Sembelit Pada Anak Dan Bayi?

Apakah Penyebab Sembelit Pada Anak Dan Bayi?

Diposting pada

APAKAH PENYEBAB SEMBELIT PADA ANAK DAN BAYI?

Mengencerkan susu formula pada bayi bukan merupakan upaya untuk mengatasi sembelit. Namun, memberikan air putih atau jus buah encer disela jadwal pemberian susu formula merupakan cara untuk mengatasi sembelit pada bayi.

Sembelit atau konstipasi merupakan masalah yang sangat umum terjadi pada anak-anak. Sembelit terjadi pada ketika kita susah mengeluarkan kotoran karena memiliki tekstur yang keras atau karena terjadi penyumbatan feses sehingga tidak keluar. Perlu dilakukan langkah-langkah untuk mencegah sembelit tidak menjadi kronis atau berkelanjutan.

Terkadang orang tua menjadi khawatir pada kebiasaan buang air besar anak. Hal utama yang wajib diketahui bahwa kebiasaan buang air besar setiap orang berbeda termasuk anak-anak. Bayi pada umumnya akan buang air besar beberapa kali sehari atau hanya sehari sekali. Frekuensi buang air besar bukanlah tolok ukur untuk sembelit, namun tekstur feses yang lembut dan mudah untuk dikeluarkan merupakan hal yang penting.

Bayi yang mengkonsumsi ASI cenderung tidak memiliki resiko sembelit. Hal ini dikarenakan ASI lebih mudah dicerna daripada susu formula. Perubahan frekuensi buang air besar juga dapat disebabkan karena bayi mulai mengkonsumsi makanan padat. Memberikan makanan yang tinggi serat dapat membantu untuk mencegah sembelit pada bayi.

Bagaimana tanda dan gejala sembelit pada bayi?
Berikut beberapa tanda dan gejala sembelit pada bayi :

Bayi menangis setiap kali buang air besar.
Mengejan sangat keras saat buang air besar
Mengalami nyeri pada saat buang air besar dan terkadang terdapat darah karena terjadi sobekan kecil pada bagian anus.
Frekuensi buang air besar lebih jarang dari kondisi normal.
Kotoran atau feses memiliki tekstur keras dan berukuran besar atau kecill-kecil seperti kotoran kelinci.

Selain tanda dan gejala diatas, terdapat beberapa tanda dan gejala karena sembelit, seperti :

Nyeri perut
Kehilangan nafsu makan
Merasa lemas
Perubahan emosi menjadi lebih sensitif
Mengalami gelisah
Mengalami mual

Sembelit yang parah akan menyebabkan kotoran terakumulasi pada bagian rektum sehingga menyebabkan gejala lebih lanjut. Hal ini menyebabkan terjadinya kotoran keluar secara sendirinya yang bertekstur lembek dan berlendir. Sering kali gejala ini disalah artikan sebagai kondisi diare.

Tipe konstipasi pada anak-anak dan bayi

Idiopathic Constipation
Jenis konstipasi ini tidak memiliki penyebab yang pasti dan terdapat berbagai faktor yang dapat memicu terjadinya konstipasi ini.

Konstipasi jangka pendek. Umumnya terjadi pada rentang waktu satu atau dua hari dan dapat diselesaikan tanpa perlu perawatan medis.
Konstipasi jangka panjang. Konstipasi yang terjadi secara terus menerus yang juga dikenal sebagai idiopathic constipation kronis.

Konstipasi karena penyebab tertentu
Konstipasi karena penyakit tertentu atau kondisi kesehatan yang mendasari. Beberapa contoh kondisi dan masalah yang dapat menyebabkan sembelit adalah :

Beberapa kondisi neurologis
Kelenjar tiroid yang kurang aktif
Penyakit tertentu yang mempengaruhi perkembangan abnormal usus
Efek samping dari obat-obat tertentu

Penyebab konstipasi
Konstipasi yang tidak memiliki penyebab, umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi :

Pola makan
Pola makan yang dapat menyebabkan sembelit adalah yang mengkonsumsi makanan rendah serat dan tidak mengkonsumsi cairan sesuai dengan kebutuhan tubuh. pola makan tersebut dapat menyebabkan kotoran menjadi keras, kering, dan susah untuk dikeluarkan.
 
Menahan buang air besar
Kebiasaan menahan buang air besar umumnya sering terjadi pada anak-anak. Hal ini dapat menyebabkan konstipasi dikemudian hari. Beberapa faktor yang dapat mneyebabkan anak-anak menahan buang air besar seperti trauma rasa sakit yang dialami pada buang air besar sebelumnya, kemungkinan bagian belakang anus masih terasa sakit, dan tidak nyaman ketika harus buang air besar ditempat umum seperti sekolah.
 
Masalah emosional
Konstipasi dapat terjadi karena terdapat perubahan emosi seperti ketakutan atau phobia.

Penanganan konstipasi

Menggunakan obat pencahar
Obat pencahar yang dapat digunakan pada anak-anak adalah yang berbentuk serbuk untu dilarutkan pada air atau berbentuk sirup. Berkonsultasi dengan dokter untuk penggunaan obat pencahar. Penghentian obat pencahar secara tiba-tiba dapat menyebabkan konstipasi berulang.
 
Perubahan pola makan
Melakukan perubahan pola makan dengan mengkonsumsi gizi yang seimbang, memperbanyak serat dan meningkatkan konsumsi cairan.

Pencegahan konstipasi
Mengkonsumsi makanan yang tinggi serat dan cairan dapat menyebabkan feses yang besar tetapi lembut dan mudah untuk dikeluarkan. Meningkatkan aktifitas fisik juga dapat membantu mencegah konstipasi.

Makanan dan serat
Mengkonsumsi makanan yang tinggi serat seperti buah, sayuran, sereal, dan roti gandum dapat membantu mencegah terjadinya konstipasi.
Minuman
Tidak direkomendasikan untuk mengencerkan susu yang diberikan pada bayi. Namun orang tua dapat memberikan air putih ditengah jadwal minum susu atau memberikan jus buah encer tanpa gula seperti jus apel atau pir. Hal ini dapat membantu mencegah sembelit pada bayi atau anak-anak.
Melatih anak-anak untuk terbiasa buang air besar setelah sarapan.
Jika anak suka untuk menahan buang air besar, maka gunakan sistem pemberian hadiah. Anak bisa mendapatkan hadiah jika setiap hari bisa melakukan buang air besar.
Mencoba untuk tetap tenang ketika anak mengalami kesulitan buang air besar untuk mencegah anak merasa trauma.

Melakukan langkah tepat dalam perubahan pola makan merupakan cara yang ampuh pada sembelit daripada pemberian obat.

Pertanyaan anda akan dijawab langsung oleh tenaga kesehatan kami. Kunjungi juga akun Instagram @vivahealthindonesia, Fanpage VivaHealthIndonesia dan Twitter@vivahealthID untuk melihat jadwal kegiatan Apotek Viva di kota Anda dan info kesehatan lainnya.

 

Sumber :

Mayo Clinic. (2017, 08 Februari). Infant and Toddler Health : What are the signs of infant constipation?And what’s the best way to treat it?. Diperoleh 19 April 2017 dari : http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/infant-constipation/faq-20058519
Patient. (2016, 28 Januari). Constipation in Children. Diperoleh 19 April 2017 dari : https://patient.info/health/constipation-in-children-leaflet

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *